Tips Memilih dan Merawat Laptop

BEBERAPA tahun terakhir, laptop menjadi produk teknologi yang banyak diburu. Dari sisi harga, laptop mulai bisa diperoleh dengan harga lebih murah ketimbang pada awal kemunculannya. Karena makin murah dan banyak brand, maka gadgeter wajib hati-hati dan jangan salah pilih. Jangan sampai tergiur harga murah tapi kualitasnya jeblok.

Menurut owner Family Computer di Dieng Computer Square, Abdul Rokhim Mustafa, beberapa keluhan yang banyak muncul dari pengguna laptop adalah pada VGA, LCD dan motherboard. “VGA jebol, engsel rusak, bluetooth susah, motherboard error, hingga keluar dead pixel pada layar LCD,” terang pria yang akrab disapa Kembut itu.

Kerusakan pada VGA dan motherboard biasanya disebabkan oleh salah pemakaian. Kembut mengatakan seringkali pengguna laptop menyalakan gadgetnya melebihi batas kemampuan baterai. “Dinyalakan semalaman suntuk, mungkin kalau PC masih bisa bertahan, tapi kalau laptop, resiko kepanasan di VGA dan motherboard. Manusia saja kalau nggak istirahat sama sekali juga bakal error,” ujarnya.

Menurut dia, kesalahan yang paling banyak terjadi pada orang-orang yang hendak membeli laptop adalah menyamakan parameter membeli laptop dengan membeli Personal Computer (PC). Artinya, mereka hanya melihat dari spesifikasi saja. Itu sebabnya ada merek yang laku karena menjual laptop berspesifikasi tinggi dengan harga miring, namun belakangan setelah digunakan, merek murah ini banyak yang dikeluhkan oleh penggunanya.

“Jadi jangan heran, ada laptop yang spesifikasinya lebih rendah, tapi harganya lebih mahal,” ujar dia. Dijelaskannya, yang lebih penting diperhatikan adalah faktor mobilitas dan daya tahannya, baru spesifikasi di dalamnya. “Kualitas bahan penting, karena fungsi utama laptop pada awalnya adalah untuk pengganti sementara PC saat kita sedang mobile, jadi harus mencari laptop yang tahan goncangan,” terang dia.

Biasanya, apabila sebuah laptop memiliki spesifikasi tinggi tapi harga lebih murah daripada laptop lain yang memiliki spesifikasi hampir sama, kemungkinan besar kualitas pembuatannya yang dikurangi. “Kalau Acer, sekali rusak biasanya akan menular ke bagian lainnya. Untuk Axxio dan Anote, seringkali hard drive bay tidak presisi, jadi sering bagian bawahnya lebih menonjol. Untuk laptop berbasis AMD, biasanya kinerjanya cederung lambat. Jangankan untuk pemakaian grafis, buka word saja sudah membuat penggunanya menunggu lama,” tegasnya.

Jangan Taruh di Tempat Tidur atau Sofa

SALAH satu kelebihan komputer jinjing adalah mobilitas. Tak seperti PC, laptop lebih mudah di bawa kemana-mana, termasuk ke atas tempat tidur. Bayangkan, sambil tidur-tiduran kita tetap bisa melihat status di Facebook. Posisi memang sangat nyaman, tapi posisi tersebut tidak terlalu menyehatkan bagi laptop, sebab laptop akan mengalami over heat. Selidik punya selidik, over heat disebabkan karena mampetnya ventilasi suhu dari dalam laptop.

Kembut menjelaskan, ventilasi suhu berupa air intake banyak diletakkan di bagian bawah laptop oleh pabrikannya. Jika diperhatikan, jika laptop diletakkan di atas meja, maka akan tampak jarak sekitar 2 hingga 3 mm antara laptop dengan meja.

“Itu untuk memberikan space agar suhu udara dari dalam bisa keluar. Nah, kalau laptop diletakkan di media yang empuk seperti bantal atau kasur atau sofa maka sudah dipastikan kalau lubang intake ini akan tertutup karena sifat permukaan medianya empuk,” papar dia. Jika diletakkan di atas kasur, maka lubang air intake ini akan ketutup. Akibatnya, sistem pendinginan tidak berfungsi, sementara prosesor, power supply, dan hard disk dalam laptop bekerja terus-terusan dan mengeluarkan panas selama dalam kondisi hidup. Panas yang berlebih ini akan berdampak pada LCD controler dan grafis controller. Maka jangan heran jika umur laptop masih muda tetapi sudah keluar dead pixel berwarna merah di salah satu sudut layar LCD. Namun, jika keinginan untuk berlaptop ria di atas kasur tidak tertahankan, maka Kembut menyarankan agar penggunanya memberi alas yang kaku supaya bagian bawah laptop tidak tertutup.